Sabtu, 14 September 2013

Business Model M-Commerce

M-Commerce adalah sistem perdagangan elektronik (e-commerce) dengan menggunakan peralatan portable/mobile seperti smart phone, PDA, notebook dll. Dengan m-commerce pengguna bisa melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.
Pada dasarnya, m-Commerce adalah gabungan dari perdagangan elektronik (e-Commerce) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-Commerce ini adalah e-Commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-Commerce pada umumnya, penggunaan m-Commerce bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi pribadi, Smart Card, dan infrastruktur lainnya. M-Commerce membuka peluang untuk memberikan layanan baru bagi customer yang telah ada, dan untuk menarik customer baru. ( Source : www.wikipedia.org )
Definisi m-commerce menurut Ericsson adalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial.

Beberapa contoh M-Commerce menurut (Harsh, 2001)
  1. Pembayaran tagihan menggunakan mobile phone atau handheld devices
  2. Menggunakan pengenalan suara pada telepon seluler untuk membeli karcis bioskop (pengenalan suara untuk memulai transaksi pada jaringan data wireless)
  3. Pembelian tiket penerbangan menggunakan handheld devices
  4. Pembayaran untuk file mp3 yang di download melalui telepon seluler dan handheld devices
  5. Pembelian stok menggunakan telepon seluler atau handheld devices dan memulai jaringan wireless yang dihubungkan ke intranet penyalur.
Keuntungan menggunakan m-commerce sudah pernah saya bahas sebelumnya, dan dapat dilihat di: http://tonykusuma77.blogspot.com/2013/06/mobile-commerce-benefits.html

Kerugian dalam menggunakan M-commerce, yaitu:
  • Mobile device tidak biasanya menawarkan grafik atau daya proses suatu PC
  • layar yang kecil dari mobile device membatasi kompleksitas aplikasi
  • masing-masing jaringan mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap pemahaman m-commerce
M-Commerce mempunyai beberapa model bisnis dari berbagai aspek yaitu:
           1.   Layanan Keuangan
           2.   Belanja
           3.   Iklan
           4.   Mobile Portal
           5.   Mobile B2B
           6.   Mobile B2C
           7.  Location Based Commerce, disini meliputi lima area yaitu:
           Lokasi, Navigasi, Tracking, Pemetaan dan Timing.

Dari penjelasan M-Commerce diatas saya mendapatkan ide untuk membuka sebuah usaha m-commerce yaitu “Desain Baju Online” dimana konsumen bisa membeli baju sesuai dengan keinginan mereka dengan menggunakan ponsel mereka yakni pertama-tama konsumen bisa memilih kain dan warna kain bahan pakaian yang diinginkan kemudian model baju yang seperti gimana serta ukurannya, setelah dipilih munculah sketsa baju yang sesuai dengan model yang diinginkan kemudian tahap berikutnya adalah konsumen bisa mendesain baju mereka sendiri, dimana mereka bisa memberikan motif baju sesuai dengan apa yang mereka mau dan bisa juga ditempel foto maupun tulisan. Setelah semuanya sudah didesain maka secara otomatis harga dari baju tersebut akan muncul beserta waktu berapa lama produksi baju tersebut dan proses pengirimannya berapa lama, jika konsumen merasa sudah cocok mereka bisa langsung memilih ingin membayar dengan via apa.
Business Model :
          ·         Marketplace Position : Manufacturer or Primary Service Provider.
          ·         Revenue Model : Direct Product sales of  product or service.
          ·         Commercial Model : Fixed - Price Sale.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar