M-Commerce adalah sistem perdagangan elektronik (e-commerce)
dengan menggunakan peralatan portable/mobile seperti smart phone, PDA, notebook
dll. Dengan m-commerce pengguna bisa melakukan transaksi dimana saja dan kapan
saja.
Pada
dasarnya, m-Commerce adalah gabungan dari perdagangan elektronik (e-Commerce)
dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-Commerce ini adalah e-Commerce
yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya e-Commerce pada umumnya,
penggunaan m-Commerce bisa ditransaksikan melalui Internet, jaringan komunikasi
pribadi, Smart Card, dan infrastruktur lainnya. M-Commerce membuka peluang
untuk memberikan layanan baru bagi customer yang telah ada, dan untuk menarik
customer baru. ( Source : www.wikipedia.org )
Definisi m-commerce menurut
Ericsson adalah jasa transaksi terpercaya melalui mobile devices untuk pertukaran barang dan jasa
antara konsumen, pedagang, dan institusi finansial.
Beberapa
contoh M-Commerce menurut (Harsh, 2001)
- Pembayaran tagihan menggunakan
mobile phone atau handheld devices
- Menggunakan pengenalan suara
pada telepon seluler untuk membeli karcis bioskop (pengenalan suara untuk
memulai transaksi pada jaringan data wireless)
- Pembelian
tiket penerbangan menggunakan handheld devices
- Pembayaran
untuk file mp3 yang di download melalui telepon seluler dan handheld
devices
- Pembelian
stok menggunakan telepon seluler atau handheld devices dan memulai
jaringan wireless yang dihubungkan ke intranet penyalur.
Keuntungan
menggunakan m-commerce sudah pernah saya bahas sebelumnya, dan dapat dilihat
di: http://tonykusuma77.blogspot.com/2013/06/mobile-commerce-benefits.html
Kerugian dalam menggunakan M-commerce, yaitu:
- Mobile
device tidak biasanya menawarkan grafik atau daya proses suatu PC
- layar
yang kecil dari mobile device membatasi kompleksitas aplikasi
- masing-masing
jaringan mempunyai pendekatan yang berbeda terhadap pemahaman m-commerce
M-Commerce
mempunyai beberapa model bisnis dari berbagai aspek yaitu:
1. Layanan
Keuangan
2. Belanja
3. Iklan
4. Mobile
Portal
5. Mobile
B2B
6. Mobile
B2C
7. Location
Based Commerce, disini meliputi lima area yaitu:
Lokasi, Navigasi, Tracking, Pemetaan dan Timing.
Lokasi, Navigasi, Tracking, Pemetaan dan Timing.
Dari
penjelasan M-Commerce diatas saya mendapatkan ide untuk membuka sebuah usaha m-commerce
yaitu “Desain Baju Online” dimana konsumen bisa membeli baju sesuai dengan
keinginan mereka dengan menggunakan ponsel mereka yakni pertama-tama konsumen
bisa memilih kain dan warna kain bahan pakaian yang diinginkan kemudian model
baju yang seperti gimana serta ukurannya, setelah dipilih munculah sketsa baju
yang sesuai dengan model yang diinginkan kemudian tahap berikutnya adalah
konsumen bisa mendesain baju mereka sendiri, dimana mereka bisa memberikan
motif baju sesuai dengan apa yang mereka mau dan bisa juga ditempel foto maupun
tulisan. Setelah semuanya sudah didesain maka secara otomatis harga dari baju
tersebut akan muncul beserta waktu berapa lama produksi baju tersebut dan
proses pengirimannya berapa lama, jika konsumen merasa sudah cocok mereka bisa
langsung memilih ingin membayar dengan via apa.
Business
Model :
·
Marketplace Position : Manufacturer or
Primary Service Provider.
·
Revenue Model : Direct Product sales
of product or service.
·
Commercial Model : Fixed - Price Sale.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar